You are currently viewing Ingin Ciptakan Plot Romance Kuat? Coba Metode Three Act Paradigm
Ingin Ciptakan Plot Romance Kuat? Coba Metode Three Act Paradigm

Ingin Ciptakan Plot Romance Kuat? Coba Metode Three Act Paradigm

Novel Romance merupakan salah satu genre yang banyak disukai, terutama plotnya yang kuat dengan metode three act paradigm. Menulis cerita panjang membutuhkan ide yang kreatif dengan plot yang jelas dan kuat. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk membuat alur cerita yang teratur dan berhubungan.

Genre romance membutuhkan plot yang kuat agar cerita yang disampaikan bisa membekas bagi pembaca. Ditengah kemajuan teknologi sekarang, Anda bisa menulis novel romance dengan aplikasi NovelMe. Karena aplikasi ini menyediakan berbagai fitur dan fasilitas untuk membuat cerita yang menarik.

Plot romance harus bisa menarik perhatian pembaca secara emosional. Sehingga metode yang paling tepat untuk menulis cerita tersebut adalah metode three act paradigm. Untuk menghubungkan antar plot memang cukup sulit, terutama pada plot romance. Karena harus memastikan bagaimana romansa dibangun dan diselesaikan secara logis.

Act One – Perkenalan

Dalam sebuah novel terdapat tiga komponen utama, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir atau ending. Namun, dalam genre romance komponen tersebut mempunyai porsi berbeda. Setiap plot yang dibangun harus berhubungan antara satu sama lain dalam cerita.

Metode three act paradigm diawali dengan perkenalan untuk menampilkan tokoh dalam cerita. Plot romance pasti mempunyai tokoh laki-laki dan wanita yang terlibat dalam asmara. Sehingga tuangkan konflik antara tokoh tersebut pada bagian perkenalan ini. Baik itu konflik internal, eksternal maupun konflik romantis.

Bagian perkenalan menjadi first turning point untuk memberikan cute meet pada novel. Jika memang konflik tokoh belum bisa dimunculkan, berikan kisi-kisi hubungan antar keduanya. Karena pembaca akan tertarik dengan adanya spoiler plot romance yang akan diungkap dalam cerita.

Act Two – Pengembangan Romansa

Tahap pengembangan romansa ini ditandai dengan munculnya konflik sekunder. Konflik tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu karena konflik utama akan diselesaikan di akhir cerita. Untuk mengembangkan romansa dalam novel, kedua tokoh utama harus mulai tertarik dan jatuh cinta sehingga muncul konflik sekunder.

Bagian pengembangan romansa dalam metode three act paradigm menjadi major turning point cerita. Dimana ada peristiwa emosional dan ketertarikan antara tokoh laki-laki dan wanita dalam memulai asmara. Hubungan percintaan tersebut akan menghidupkan plot cerita yang lebih seru dan menyenangkan.

Plot romance akan semakin kuat dengan adanya second turning point. Karena hubungan percintaan kedua tokoh semakin kompleks. Pada bagian ini, bisa menampilkan momen lebih tajam dan memuncak. Anda bisa memasukan Dark momen dalam pengembangan romansa agar lebih menarik perhatian.

Act Three – Resolusi atau Ending

Three Act Paradigm Method diakhiri dengan resolusi atau ending cerita. Pada bagian ini, konflik semakin meledak dan mereda sesuai plot. Tokoh utama bisa berakhir dengan bahagia atau justru tidak bisa bersatu. Bagian ending menjadi tahap penyelesaian konflik utama sebuah novel, termasuk romance.

Ending cerita bisa berbagai peristiwa, baik itu happy ending maupun sad ending. Untuk membuat ending yang baik, perhatikan konflik utama yang sudah dibuat pada tahap perkenalan. Sebenarnya tidak sulit menulis novel romance dengan metode ini, terutama dengan adanya Web Novel yang bisa dimanfaatkan.

Novel romance menjadi salah satu cerita yang paling disukai oleh kalangan remaja. Dengan berbagai plot yang seru dan terbawa perasaan. Anda juga bisa menciptakan tulisan terbaik dan kompetisi Next Top Writer dengan reward yang memuaskan. Metode three act paradigm dapat membantu Anda mengembangkan plot romance yang baik dan terstruktur.

Gambar: Freepik

Leave a Reply